Contoh Tulisan Berjalan
  • SLIDER-1-TITLE-HERE

    Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.[...]

  • SLIDER-2-TITLE-HERE

    Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.[...]

  • SLIDER-3-TITLE-HERE

    Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.[...]

  • SLIDER-4-TITLE-HERE

    Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.[...]

Jumat, 05 April 2013

Posted by sogen on 06.20


JURNALISTIK DI MATA MAHASISWA
Oleh: Eduardus John E. Sogen *)
Harus diakui bahwa salah satu dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah terjadinya globalisasi kehidupan manusia. Globalisasi secara harafiah dapat diartikan bahwa bangsa-bangsa di dunia sudah berada dalam suatu kehidupan yang tidak mungkin lagi dibatasi oleh dinding-dinding yang memisahkan masing-masing bangsa. Arus informasi yang dasyat berkat perangkat yang dihasilkan teknologi memaksa setiap bangsa hidup dalam era globalisasi.
Peristiwa yang sedang terjadi di dunia belahan barat pada detik itu atau beberapa menit setelah itu dapat disaksikan oleh orang-orang yang berada di dunia belahan timur. Demikian juga dengan peristiwa yang terjadi di benua belahan timur dapat disaksikan oleh orang-orang yang berada di benua belahan barat. Jurnalistik sangat penting untuk memenuhi kebutuhan informasi. Kita yakin masyarakat modern tidak dapat hidup dengan sempurna tanpa mendapatkan suguhan jurnalistik tentang informasi-informasi yang dikemasnya.
Apakah yang dimaksudkan dengan jurnalistik? Untuk memudahkan pemahaman kita tentang pengertian jurnalistik, kita tinjau kembali asal usul kata jurnalistik. Menurut Dja’far H. Assegaf (1991:9) menjelaskan bahwa dari sudut asal usul kata, jurnalistik dapat di telusuri pada zaman kejayaan bangsa Romawi tentang asal usul surat kabar yang disebut dengan acta diurna. Pada zaman itu, para senator Romawi mulai menuliskan peraturan-peraturan yang mereka buat pada lembaran-lembaran dan menempatkanya pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan dibaca masyarakat. Lembaran-lembaran yang berisi peraturan-peraturan ini disebut dengan acta diurna. Adapun tenpat-tempat pemasangan lembaran itu disebut dengan Forum Romanum. Istilah acta diurna merupakan istilah yang dimiliki dan dimasyarakatkan Julius Caesar dalam Forum Romanum (Yanuar Abdullah, 1992: 12).
Dengan demikian, Ermanto (2005: 24) menjelaskan bahwa kata jurnalistik yang digunakan diduga berasal dari perkataan acta diurna yang berkembang pada zaman Romawi. Untuk pengertian berita dan kejadian sehari-hari yang termuat dalam ukuran tercetak di Eropa (Inggris dan Prancis) berkembang istilah journal, Do journal dan jurnee. Untuk orang-orang yang mengelolah berita sehari-hari yang dimuat untuk lembaran tercetak itu disebut journalist. Istilah journalist adalah istilah yang berasal dari istilah journal, jurnee yang bersumber dari istilah Julius Caesar, acta diurna dalam Forum Romanum di Romawi. Istilah journalist, di Indonesia menjadi jurnalistik, untuk kegiatan yang sama.
Perlu juga dikemukakan definisi jurnalistik menurut beberapa pakar. Adinegoro mengemukakan bahwa jurnalistik diartikan sebagai macam kepandaian yang pokoknya memberi perkabaran pada masyarakat dengan seluas-luasnya. FX. Koesworo, dkk. Dengan singkat menyebut jurnalistik sebagai suatu kegiatan untuk menyiapkan, mengedit dan menulis  bagi penerbitan  seperti surat kabar, majalah atau media cetak lainnya. Richard Weiner menyebut jurnalistik sebagai keseluruhan proses pengumpulan fakta, penulisan, penyutingan, dan penyiaran berita. Drs. M. O. Palapa menegaskan bahwa jurnalistik adalah  salah satu bentuk publikasi/komunikasi yang menyampaikan berita tentang peristiwa sehri-hari yang umum.
Beberpa definisi di atas saling melengkapi. Dapat disimpulkan bahwa jurnalistik pada intinya adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi/berita yang aktual kepada masyarakat  melalui media masa secepat-cepatnya.
Di Indonesia saat ini, dunia pers menjanjikan pekerjaan jurnalistik yang menantang kepada generasi muda yang terampil dan ulet. Sebagai generasi muda yang aktif dan kreatif dan berminat berjuang dalam dunia jurnalistik harus memahami wawasan jurnalistik. Keterampilan jurnalistik harus terasa dan diasa sehingga menjadi wartawan yang profesional, punya wawasan, punya kepribadian dan punya keahlian.
Jurnalistik dimata mahasiswa, suatu cara untuk mengembangkan bakat menulis yang dimiliki oleh para mahasiswa. Mahasiswa merupakan generasi muda yang tepat untuk dijadikan sasaran menjadi seorang jurnalistik yang profesional. Selain memiliki semangat yang tinggi mahasiswa juga mudah dibimbing dan dibina untuk menjadi jurnalistik yang profesional. Namun tidak semua mahasiswa dapat dijadikan sasaran untuk menjadi seorang jurnalistik karena disebabkan oleh beberapa faktor seperi, malas, tidak ada kemauan, dan bukan merupakan bakat mereka.
Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa dunia jurnalistik berkaitan dengan kegiatan tuli- menulis. Mahasiswa yang suka dengan kegiatan tulis menulis atau memiliki bakat menulis  tentu tidak terlalu mengalami kesulitan jika ingin menjadi seorang jurnalistik. Menulis cerpen juga termasuk salah satu kegiatan dari seorang jurnalistik. Dengan melihat kejadian-kejadian yang terjadi selama hidup atau pengalaman hidupnya seorang  mahasiswa dapat mengangkatnya menjadi sebuah cerpen kemudian menuangkanya dalam bentuk tulisan. Selain itu mahasiswa juga dapat membuat press release. Press release adalah bentuk informasi yang ingin disebarkan kepada media massa, biasanya media cetak atau merupakan tulisan yang sederhana tetapi mempunyai nilai berita,. Jika  Ada kegiatan-kegiatan penting yang diselenggarakan kampus, seorang mahasiswa dapat membuat press release. Selain menulis cerpen dan press release, seorang mahasiswa dapat meresensi buku.
Menulis cerpen, membuat press release, dan meresensi buku merupakan kegiatan kecil yang yang dapat mengembangkan bakat menulis dari seorang mahasiswa, dan merupakan langkah awal dalam menggeluti dunia juralistik, yang kemudian akan menjadi seorang jurnalistik jika adanya kemauan yang tinggi dari dalam diri seorang mahasiswa.
Untuk lebih memahami dan merasakan dunia jurnalistik serta melaksanakan kegiatannya, alangkah baiknya seorang mahasiswa dapat mengikuti pedidikan dan latihan jurnalistik pada Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Jurnalistik  yang ada pada lembaga-lembaga yang bergerak dalam media massa, khususnya  media cetak seperti koran dan majalah.
Untuk menjadi wartawan tangguh dan berwawasan seorang mahasiswa  dituntut untuk menguasai dasar-dasar jurnalistik. Wawasan dasar jurnalistik tersebut, itu adalah sejarah pers dan jurnalistik, konsep pers, jurnalistik, dan komunikasi tentunya,  serta kegiatan kewartawanan.
Dengan penguasaan konsep-konsep dasar tersebut, seorang mahasiswa akan menjadi wartawan yang tangguh dan berwawasan serta mampu mengembangkan dunia pers indonesia masa depan, dan akan tetap berjuang dalam dunia pers dengan dasar kebenaran yang selalu berpihak pada masyarakat. Harus diingat bahwa perjuangan kewartawanan dalam dunia jurnalistik  adalah perjuangan membela masyarakat dan kepentingan umum dengan dasar kebenaran. Itulah wartawan sejati ang perjuangan kewartawanannya bukan untuk kepentingan pribadi, pengusaha, penguasa, melainkan uatuk kepentingan rakyat dengan dasar kebenaran dan keadilan.

*) Eduardus John E. Sogen
     Mhs Prodi Public Relations ASMI Santa Maria
      NIM: PR201000283

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Search Site